sudah ada yang pernah
mengendarai sepeda motor dengan jarak tempuh lebih dari 5km tanpa menaikkan dan
menurunkan gigi? di gigi 3 pula?
Jumat, 20 September 2013,
kira-kira pukul 8, saya yang baru datang dari bandung (tempat saya kuliah),
tiba dirumah (Pulo Gebang, Cakung, JakTim) berencana jemput ibu saya yang
sedang berada di rumah abang pertama (Pondok Gede) menggunakan sepeda motor.
Sebelum berangkat saya
memutuskan untuk berdoa terlebih dulu. Sambil bersenandung saya mengendari
motor dengan rileks dan santai tanpa ada tekanan dari pihak manapun.
Rute perjalanan yang saya
ambil mengikuti arah metromini 52 (kp.melayu-st.cakung) tapi di daerah pondok
bambu, metromini akan ambil jalur kiri naik fly over ke arah kp.melayu,
sedangkan saya masuk ambil jalur kiri menuju ke arah pangkalan jati.
Nah disinilah kejadian yang
membuat saya berpikir sampai sekarang "kenapa bisa terjadi ya?".
Motor yang saya kendarai
adalah Honda Supra, ga jadul-jadul amat kan ya, tapi karna sudah 3 tahunan di
genjot jadi body nya tidak mulus lagi. Memasuki jalur kiri saya merasakan ada
yang jatuh ke kaki saya, pada saat itu saya pakai sendal jepit. Tanpa pikir
panjang saya liat ke bawah, dan tiba-tiba.....
sreeeeeettttpranggumprangbukgedebukbretbreet.... badan saya sudah terlontar ke
selokan yang di pinggir jalannya, tapi beruntung selokan itu kering. Saya dapat
merasakan betul wajah saya mengarah ke dinding selokan tapi untung lagi saya
mengenakan helm dan menguncinya, jada wajah saya tidak mengalami luka yang
berarti.
Seinget saya, sebelum saya
melihat ke bawah jarak motor yang kendarai pada saat itu dengan trotoar masih
jauh, tapi tidak lama saya lihat ke bawah, ternyata sudah kena ke trotoar, saya
benar-benar tidak paham kenapa bisa begitu, biasanya juga saya sering liat ke
bawah saat berkendara tapi tidak pernah melenceng sampe kena trotoar, yaa tapi
seperti kebiasan orang Indonesia; untung; masih untung lukanya ga terlalu parah
dan yang paling penting tidak dilindes kendaraan lain.
Di belakang ada satu motor,
yang mungkin dari kejauhan sudah melihat saya terbang dari motor dan masuk ke
selokan, seorang bapak yang berbaik hati menolong dan bertanya: "waduh pak
lagi banyak pikiran ya", haha entah kenapa saya ingin tertawa mendengar
dia bertanya seperti itu, tapi mungkin wajar dia nanya begitu karna saya
mengalami kecelakaan tunggal. Ternyata disekitar tempat itu ada 3 orang lain yang
kebetulan sedang duduk-duduk dan mereka membantu saya.
Pendek cerita, setelah
kondisi mental saya mulai membaik pasca masuk ke selokan, saya dengan dibantu 2
orang lain melihat kondisi motor saya, pijakan kaki naik ke atas menjepit tuas
pemindah gigi, terakhir posisi ada di gigi 3, dicoba untuk menaikkan dan
menurunkan gigi ternyata tidak bisa. Dan jadilah dari tempat kejadian perkara
sampai ke Pondok Gede ke tempat ibu saya berada mengendarai motor pada posisi
gigi 3. Bisa dibayangkan betapa beratnya gigi 3 apalagi dalam posisi berhenti
dan mau jalan.
Akhirnya sampailah saya di
tempat ibu saya berada, tidak lama saya dan ibu memutuskan untuk langsung
kembali ke rumah. Ukuran badan ibu saya tidak langsing, tahu PRETTY ASMARA??
tidak tidak tidak, ukuran body ibu saya tidak sampai segitu, ya layaknya
ukuran ibu-ibu pada umumnyalah.
Dan sekali lagi kalian bisa
bayangkan motor di posisi gigi 3, dari posisi berhenti, saya coba tarik gas,
hasilnya adalah motor sama sekali tidak narik untuk jalan. Ya terpaksalah harus
di gowes gowes dengan kaki. Lampu merah pertigaan, perempatan, polisi tidur
adalah masa-masa yang sulit sepanjang perjalanan dari Pondok Gede menuju
Cakung, Pulo Gebang. Tidak sedikit yang klakson sewaktu motor saya mencoba
jalan dari posisi berhenti.
Tapi pada akhirnya setelah
beberapa jam perjalanan menggunakan gigi 3 saya sampai di rumah tercinta.
Jadi kalo ada yang bilang
sama kalian tidak mungkin ada orang yang bepergian menggunakan sepeda motor
tanpa menaikkan dan menurunkan gigi, itu salah besar, saya baru saja
melakukannya hehe.
Tips berkendara sepeda
motor: Jangan pernah melupakan untuk tidak menggunaka helm. Jangan pernah
memakai sendal jepit. Seandainya saja malam itu saya tidak memakai sendal
jepit, saya pasti tidak akan merasakan sesuatu jatuh ke kaki, dan tidak perlu
melihat ke bawah. tapi ya apa yang terjadi terjadilah biarkan masa lalu menjadi
guru yang baik.
![]() |
luka badan bagian kiri (tangan) |
No comments:
Post a Comment