Diakui pertama kali secara Internasional, Alfabet Fonetik
diterapkan oleh International Telecommunication Union (ITU) pada tahun 1927. Hasilnya
kemudian dikembangkan oleh International Civil Aviation Organization (ICAO)
dalam bahasa Indonesia; Organisasi Penerbangan Sipil Internasional. Mereka
merupakan lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang mengembangkan teknik-teknik
dan prinsip-prinsip navigasi udara internasional serta membantu perkembangan
perencanaan dan pengembangan angkutan udara internasional untuk memastikan
pertumbuhannya terncana dan aman.
Kemudian diadopsi oleh banyak organisasi nasional maupun
internasional, yang diantaranya the North Atlantic Treaty Organization (NATO),
the International Telecommunication Union (ITU), the International Maritime
Organization (IMO), the American Federal Aviation Administration (FAA), the
Alliance for Telecommunications Industry Solutions (ATIS), and the American
Radio Relay League (ARRL). It is a subset of the much older International Code
of Signals (INTERCO).
Akan tetapi ejaan fonetik ini lebih sering dikenal dengan “Phonetic
Alphabet NATO” karena mereka menggunakan pengejaan tersebut untuk penyampaian
taktik, pesan kepada para sekutunya, serta memfasilitasi komunikasi angkatan
laut secara global.
Pada akhirnya Alfabet Fonetik ini di gunakan oleh semua operator
radio baik militer maupun sipil serta amatir. Termasuk pegawai agen
perjalanan/travel untuk mendikte suku kata dalam tiket sehingga kesalahan eja dapat
di minimalisir.
A
|
Alfa
|
B
|
Bravo
|
C
|
Charlie
|
D
|
Delta
|
E
|
Echo
|
F
|
Foxtrot
|
G
|
Golf
|
H
|
Hotel
|
I
|
India
|
J
|
Juliet
|
K
|
Kilo
|
L
|
Lima
|
M
|
Mike
|
N
|
November
|
O
|
Oscar
|
P
|
Papa
|
Q
|
Quebec
|
R
|
Romeo
|
S
|
Sierra
|
T
|
Tango
|
U
|
Uniform
|
V
|
Victor
|
W
|
Whiskey
|
X
|
X-ray
|
Y
|
Yankee
|
Z
|
Zulu
|
Meskipun pada faktanya ada beberapa perbedaan eja alphabet fonetik
ini. Di Indonesia sendiri; “F” “Fanta”, “J” “Jakarta”, “L” “Lima”, “M” “Mama”.
Hal ini mungkin diakibatkan kemudahan pemakaian atau bisa jadi pemahaman/arti ganda di Negara yang bersangkutan (Indonesia)
seperti “L” Lima menjadi London, bisa jadi yang dimaksud angka “5” sehingga ini
menimbulkan pemahaman ganda.
Saya kira pengetahuan ini bermanfaat bagi kita, saya pribadi
sewaktu bekerja sebagai marketing, diawal agak sulit mengeja nama atau alamat
email nasabah, Alfabet fonetik ini sangat membantu.
jpeg |
No comments:
Post a Comment