Sunday, 15 December 2013

Apa yang Perlu Kita Ketahui Tentang 28 Uraian Doktrin Dasar Alkitabiah

Ingin buku lengkap 28 doktrin? tinggalkan email dan nama anda pada kolom comment. Tuhan memberkati

Rangkuman Mengenai 28 Doktrin

1. FIRMAN TUHAN ALLAH
Firman Tuhan Allah yaitu Kitab Suci atau Alkitab menyatakan kebenaran mengenai Allah dimana fokusnya adalah Yesus Kristus. Terbagi atas dua bagian yaitu; Perjanjian Lama yang menyatakan Anak Allah sebagai Mesias dan Penebus Dunia dan bagian lainnya yaitu Perjanjian Baru yang menyatakan Dia sebagai Yesus Kristus, Juruselamat. Ditulis oleh kurang lebih 40 orang dalam kurun waktu lebih kurang 1500 tahun dimana mereka tidak menyatakan diri sebagai pembuat pesan yang ada di Alkitab tersebut melainkan mereka diilhami oleh Roh Kudus dan Allah adalah pengarangnya. Banyak berkat yang akan kita dapat jika menyelidiki Firman-Nya; 2 Tim. 3:16, 17 “bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Sehingga kita dapat diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik”

2. KEALLAHAN
Alam menceritakan betapa Allah itu ada dan menunjukkan campur tangan-Nya dan Kitab Suci juga mendukung akan keberadaan-Nya. Banyak bukti yang akan kita dapatkan jika kita mencari kebenaran mengenai Dia dengan sungguh dan yang paling utama ialah dengan iman karena mustahil tanpa iman kita berkenan kepada-Nya. Satu Allah Yang Esa yaitu Bapa, Anak dan Roh Kudus adalah 3 pribadi dengan satu tujuan, pikiran dan tabiat Allah. Tuhan kita ialah Tuhan yang teratur dimana Bapa bertindak sebagai sumber, Anak sebagai Mediator (Pengantara) dan Roh Kudus sebagai pewujud atau pelaksana hanya demi satu tujuan yaitu keselamatan kita umat manusia dan itu semua karena kasih-Nya kepada kita. Filipi 4:7  “damai sejahtera Allah, yang melam-paui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus”

3. ALLAH BAPA
Allah adalah Bapa kita. Alkitab dalam Perjanjian Lama melukiskan Bapa dalam istilah berikut ini; Allah yang Penyayang dan Pengasih, sebagai tempat perlindungan, suka mengampuni, Allah yang bajik dan setiawan dimana Ia banyak berbicara kepada perantaraan nabi-nabi. Dalam Perjanjian Baru; Bapa dinyatakan sebagai Pencipta segala sesuatu, Bapa semua orang percaya. Berbeda pada jama Perjanjian Lama, pada jaman ini Bapa berbicara kepada kita melalui perantaraan Anak-Nya yaitu Yesus Kristus. Yesus menyatakan Bapa, ketika kita melihat Yesus maka kita juga melihat Bapa karena sifat Yesus adalah sama dengan sifat Allah yang adalah Allah yang pemberi dan Allah Kasih.

4. ALLAH ANAK
Akibat dosa Adam dan Hawa beserta kita keturunannya terpisah dengan Sumber Kehidupan, akan tetapi Allah Anak turun meninggalkan Keilahiannya menjadi perantara dalam tubuh manusia bernama Yesus Kristus. Ia dilahirkan dengan cara yang ajaib, dari kandungan seorang yang masih perawan, kelahirannya bukan karena hubungan biologis tetapi melalui Roh Kudus. Ia yang adalah Imanuel yang berarti Allah menyertai kita (Mat 1:23) tidak berdosa tetapi harus mengalami berbagai-bagai penderitaan tetapi itu semata-mata karena kasih-Nya kepada kita, penyakit kita, dosa kita adalah yang ditanggung-Nya. Ia menjadi Imam Besar bagi kita manusia, menyelamatkan orang hina sekalipun dan menjadi teladan bagi kita. Dan pada saat kedatangan-Nya kedua kali nanti, barangsiapa tetap setia maka akan bertemu dengan Dia yang telah menyelamatkan kita dari dosa.

5. ALLAH ROH KUDUS
Roh Kudus ialah suatu pribadi yang jelas, Ia bukan hanya suatu kuasa, Ia adalah Allah. Sebelum Yesus diangkat ke surga, Ia meminta kepada Bapa untuk memberikan seorang Penolong lain yaitu Roh Kebenaran (Roh Kudus) (Yoh 14:16). Roh ini akan terus-menerus dikaruniakan kepada orang yang menurut Dia, sehingga kita diamarkan mengenai perlawanan, mendukakan dan memadamkan Roh (Kis. 7:51; Ef. 4:30; 1 Tes. 5:19), dan Yesus juga menyatakan bahwa dosa yang tidak dapat diampuni ialah hujat terhadap Roh Kudus. Roh Kudus akan menolong orang-orang percaya, Ia membawa kebenaran Kristus, hadirat Kristus, Ia menuntun jalannya jemaat, melengkapi jemaat dengan karunia istimewa dan mengisi hati orang percaya. Kasih dan kekudusan adalah bagian dari sifat Roh Kudus.

6. PENCIPTAAN
Baca Kejadian 1 mengenai catatan penciptaan Allah. Selama 6 hari Ia menciptakan langit dan bumi serta segala isinnya, dan pada hari yang ketujuh ia berhenti dan menguduskannya. Semua Oknum Keallahan terlibat dalam proses penciptaan. Berbeda dengan ciptaan lain yang diciptakan dengan Firman Allah, kita manusia patut bersuka karena kita diciptakan sturut dengan gambar dan rupa Allah, dibentuk langsung dengan tangan Tuhan dan dihembuskan-Nya nafas kehidupan. Jika kita menyadari bahwa hasil ciptaan Tuhan menunjukkan kemuliaan-Nya, tidak ada berhala lain yang patut kita sembah, itu menjadi landasan kita dalam berbakti, menjadikan sabat sebagai sebuah peringatan penciptaan, kita akan memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan, kita akan menjaga kekudusan Hukum Allah dan hidup kita. Segala pola pikir akan kesia-siaan, pesimis dan kesepian akan digantikan dengan kasih Allah.

7. SIFAT DAN KEADAAN MANUSIA
Awal penciptaan, kita manusia diciptakan serupa dengan Allah, berinteraksi dengan orang lain (makhluk sosial), untuk menjadi penatalayan linkungkan, untuk meniru Allah (Allah sebagai model) dan kita manusia memiliki syarat dimana penurutan itu menjadi hal penting, meskipun kita manusia memiliki kebebasan untuk memilih. Kejatuhan nenek moyang kita ke dalam dosa mempengaruhi hubungan kita secara langsung dengan Pencipta kita. Tidak hanya itu banyak hal yang berubah, berbagai-bagai penderitaan dalam hidup muncul, dan kita sebagai keturunan Adam dan Hawa memiliki kecenderungan untuk berbuat dosa. Tetapi Allah kita yang kasih itu berusaha untuk menyelamatkan kita dan membuat rencana keselamatan yang Agung dimana Anak-Nya sendiri menjadi penjaminnya, darah-Nya sendiri tercurah untuk mendamaikan kita. Untuk itu jika kita tidak ingin terus hidup dibawah kuasa dosa tetaplah terjalin dengan darah Kristus.

8. PERTIKAIAN BESAR
Konflik pertama yang terjadi ialah di sorga antara Si Baik dan si jahat, Lucifer. Dimulai dari kesombongan pemimpin malaikat itu, ia ingin menyamakan kedudukan dengan Pencipta, sehingga menghasilkan pemberontakan. Pergolakan ini mempengaruhi kita dalam kehidupan. Setan berusaha menggoda kita untuk juga memberontak kepada Sang Pencipta. Setan tidak mengakui tanggung jawabnya atas pelanggaran hukum di atas dunia ini, malah ia menyalahkan Tuhan. Ditengah-tengah pertikaian besar ini kita diundang untuk mempelajari dengan sungguh-sungguh mengenai kebenaran Tuhan. Salah satu strategi Setan ialah meyakinkan orang bahwa mereka dapat memahami kebenaran itu lepas dari Yesus, padahal Yesus adalah kebenaran itu sendiri, jangan sampai kita tersesat oleh doktrin yang tidak sejalan dengan kehendak Tuhan, sehingga pada saat akhir zaman nanti kita di dapati ada di pihak Si Baik.

9. HIDUP, MATI DAN KEBANGKITAN KRISTUS
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah me-ngaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supa-ya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yoh. 3:16), Allah kita menjangkau kita dengan kasih yang kekal. Kematian Yesus di kayu salib mendamaikan kita dengan Bapa dimana kehidupannya selama di dunia telah menjadi sejarah, tabiat yang benar dan kekal serta menjadi contoh bagi kita umat manusia. Demikian pula kebangkitan-Nya yang menjadi tanda kekalahan setan yang mengira ia sudah menang karena Yesus sudah mati di kayu salib. Kita tahu bahwa keselamatan itu datang bukan dari seberapa baik perbuatan kita melainkan karna kasih Tuhan, yaitu kematian-Nya di kayu salib.

10. PENGALAMAN KESELAMATAN
Pengalamatan keselamatan itu hanya didapat melalui Yesus Kristus, “sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang bolehnya kita dapat diselamatkan” (Kis. 4:12). Pengalaman ini menyangkut pertobatan, pengakuan, keampunan, pembenaran dan penyucian. Pertobatan yang sejati itu terlihat dari perbuatan kita yang secara mendasar yang telah diawali dengan pengakuan kita, dimana kita benar-benar berpaling dari dosa kepada penurutan akan Allah. Pembenaran, kita yang seharusnya dikum karena dosa kita tapi justru kita di bebaskan dari tuntutan tsb. (tindakan Ilahi yang dengannya Allah menyatakan manusia yang menyesali dosanya dibenarkan, atau dianggap sebagai orang yang benar). Hasil dari pertobatan dan pembenaran ialah penyucian yaitu apa yang Tuhan lakukan di dalam kita dimana fase ini merupakan fase seumur hidup.

11. BERTUMBUH DALAM KRISTUS
Kehidupan yang bertumbuh di dalam Kristus ditandai dengan; suatu kehidupan Roh (baca doktrin 5) dimana Ia akan menuntun kita ke dalam kebenaran dan mengerti kehendak Allah; suatu kehidupan kasih dan pesatuan, ini merupakan inti dari injil, persatuan dan kasih kepada Allah dan kepada sesama; suatu kehidupan belajar, Firman Allah sebagai makan rohani kita; suatu kehidupan doa, layaknya kita bernafas seperti itulah kita berdoa, tak henti-hentinya agar kita tetap memiliki kuasa untuk melawan si jahat; suatu kehidupan yang menghasilkan buah “dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka” (Mat7:20); suatu kehidupan peperangan rohani, sebagai murid Kristus perjalanan kita tidaklah mudah, peperangan kita adalah melawan si jahat dan pengikutnya; suatu kehidupan ibadah, bersaksi dan pengharapan, biarlah kiranya kita tetap mengisi hidup kita dengan ini.

12. GEREJA ATAU JEMAAT
Gereja tidak bersifat nasional melainkan universal, menjadi missionaris ke seluruh dunia, sesuai dengan rencana Allah (Matius 28: 19). Gereja sebagai “yang di panggil keluar” juga diartikan sebagai berhimpun, perkumpulan atau jemaat. Jemaat dilambangkan sebagai satu tubuh dimana memiliki anggota yang berbeda fungsi tetapi tetap satu; jemaat sebagai bait suci dimana Roh Kudus itu hadir dan Yesus sebagai batu penjurunya; jemaat dilambangkan sebagai pengantin dimana Ia telah berjanji untuk mengambil kita dengan kasih setia dan kasih sayang; jemaat sebagai “Yerusalem Surgawi”; sebuah keluarga; tiang dan fondasi kebenaran; dan sebagai suatu pasukan yang melawan godaan si jahat. Prinsip-prinsip Alkitabiah kiranya menjadi pemerintahan jemaat. Dan yang perlu kita ketahui juga ialah bahwa jemaat dibentuk untuk menjalankan semua perintah Ilahi yang telah disampaikan kepada kita melalui Firman-Nya.

13. UMAT YANG SISA DAN TUGASNYA
Di akhir zaman ini dimana kekuasaan setan semakin merajalela tetap ada kelompok orang beriman yang tidak dipengarui ajaran adat-istiadat dan tetap murni. Allah memberikan tugas kepada sekelompok orang yang tetap setia itu untuk mengumumkan kemuliaan Tuhan dan memimpin umat-Nya yang tercerai-berai di seluruh dunia menuju tempat-Nya yang kudus. Umat yang sisa itu memiliki ciri-ciri sbb; Iman kepada Yesus (Why. 14:6, 7; 10:11; Mat. 24:14); Hukum Allah, semasa Kristus hidup di dunia ia selalu menuruti hukum Allah maka umat sisa yang beriman kepada Yesus pastilah mengikuti apa yang Yesus telah teladani; Kesaksian Yesus, yaitu roh nubuat (Efesus 4:13). Pernyataan umat yang sisa yang menyampaikan kebenaran injil dan jawaban Tuhan atas tipu muslihat Setan ini ditunjukkan melalui pekabaran tiga malaikat (Wahyu 14:6-12).

14. KESATUAN DALAM TUBUH KRISTUS
Dibalik kesatuan jemaat ada Roh Kudus yang bekerja sebagai penggerak. Kita sebagai anggota yang dipersatukan ini memiliki satu pengharapan yang penuh bahagia atas keselamatan kita yang akan diwujudkan saat kemuliaan Tuhan dinyatakan nanti. Setiap orang yang memiliki pengharapan ini akan menyucikan diri. Jemaat Tuhan harus menunjukkan kesatuan perasaan, pikiran dan perbuatan. Ketergantungan setiap anggota menjadi faktor penentu keberhasilan kesatuan orang Kristen, karena setiap anggota memiliki karunia yang berbeda-beda maka dengan pertolongan Roh Kudus maka kita dimampukan untuk melakukan yang terbaik bagi Allah. Kesatuan dalam jemaat itu membuat upaya yang dilakukan efektif dan menyatakan realitas kerajaan Allah. Kesatuan itu bersumber dari; pemeliharaan dalam kuasa Bapa (Yoh. 17:11), kemuliaan Tuhan yang diberikan Kristus kepada para pengikut-Nya (Yoh. 17:22), dan Kristus yang diam didalamnya (Yoh. 17:23).

15. BAPTISAN
Baptisan itu merupakan teladan Yesus dan perintah Yesus. Kristus mengajarkan, siapa yang percayadan dibaptis akan diselamatkan (Mrk16:16). Baptis dalam bahasa Inggris berasal dari kata Yunani baptizo yang berarti diselamkan yang sudah pasti merujuk kepada air. Baptisan menyimbolkan kematian dan kebangkitan Kristus, melambangkan kematian terhadap dosa dan hidup untuk Allah. Baptisan juga sebagai tanda masuknya kita ke dalam jemaat, perhatikan ini; melalui baptisan Tuhan menambahkan murid-murid yang baru itu ke dalam tubuh umat percaya tubuh-Nya, yakni jemaat (Kis. 2:41, 47; 1 Kor. 12:13). Kemudian mereka menjadi anggota keluarga Allah. Buah dari baptisan itu ialah hidup yang tinggal di dalam Kristus, hidup yang tinggal di dalam jemaat Kristus dan penghayatan kehidupan di dunia ini dan bagi dunia ini.

16. PERJAMUAN TUHAN
Dalam perjamua kita tidak lepas dari prosesi pembasuhan kaki ini mengingatkan kita untuk tetap rendah hati. Sebagaimana Kristus semasa hidupnya juga mencontohkannya, disaat murid-murid-Nya bertahan dengan sifat gengsi tetapi Yesus memulai membasuh kaki mereka yang berdebu akibat berjalan seharian itu satu persatu. Setelah itu masuk kepada perjamuan yang melambangkan pengorbanan Yesus di kayu salib dan pengharapan akan kedatangan-Nya kedua kali. Kita memakan roti dan meminum anggur menyatakan bahwa kita hidup tidak dari roti saja melainkan dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah (Mat4:4). Alkitab mengajarkan kepada kita supaya menyelenggarakan perjamuan ini dengan penuh hormat dan pujian kepada Tuhan, karena seseorang yang dengan cara yang tidak layak makan roti dan minum cawan ia berdosa terhadap tubuh dan terhadap darah Tuhan (1 Kor. 11:27).

17. KARUNIA ROHANI DAN TUGAS PELAYANANKristus menggambarkan karunia Roh Kudus dengan sebuah perumpamaan (Matius 25: 14,15). Setiap orang memiliki karunia yang berbeda-beda dengan tujuan membantu jemaat memenuhi tugas yang diberikan Ilahi. Perlu kita sadari bahwa Roh telah membagi-bagikan karunia sesuai dengan pemandangan-Nya maka dari pada itu kita sebagai yang menerima tidak boleh menghina atau meremehkannya. Tidak boleh juga jemaat bersikap sombong karena merasa memiliki karunia yang lebih hebat disbanding orang lain. Berkat itu ialah kita bekerja melayani Tuhan melalui talentan yang sudah Ia berikan kepada kita melalui Roh Kudus. Jika kita bersama Kristus maka karunia-karunia rohani yang mana kita sudah dipercayakan akan menjadi tameng bagi jemaat akan ajaran-ajaran palsu yang menyesatkan.


18. KARUNIA NUBUATSalah satu ciri umat yang sisa ialah memiliki kesaksian Yesus yaitu Roh Nubuat. Ellen G. White dalam khayal-khayalnya telah membantu umat sisa dalam menunggu kedatangan Yesus yang kedua kali. Dimana apa yang disampaikan dan dituliskannya melalui berbagai khayal yang diterimanya telah memenuhi kriteria sebagai nabi yang benar yaitu; sesuai dengan Firma Tuhan (Alkitab), ketepatan ramalan (nubuatannya digenapi), Mengakui penjelmaan Yesus Kristus, pengaruh pekerjaannya (buah perbuatannya). Kedudukan Roh Nubuat adalah sebagai penuntun menuju Alkitab, menuntun memahami Alkitab, menuntun untuk menerapkan prinsip-prinsip Alkitab bukan sebagai pengganti Alkitab, kita tidak bisa menyamakannya. Dan Ellen White sebagai nabiah yang dipercayakan oleh Tuhan itu percaya dan mengajarkan kita bahwa Alkitab tetap menjadi ukuran atau norma yang utama bagi jemaat.

19. HUKUM TUHAN ALLAH
Hukum Allah itu merupakan pantulan dari tabiat Allah, memperlihaatkan ciri-ciri-Nya, sempurna, murni, kudus, baik dan benar. Di dalamnya menjelaskan hubungan kita dengan Pencipta dan terhadap sesama kita. 1 Yoh 3:4 pelanggaran atas hukum Tuhan adalah dosa. Roh Kudus memampukan kita untuk melakukan kehendak-Nya (Kis 1:8; Mzm 51:11-13). Berkat-berkat itu akan mengikuti kita jika kita menuruti Hukum Allah, kebijaksanaan dan akal budi, damai, pembenaran, kemurnian dan kehidupan moral, pengetahuan akan kebenaran, penjagaan terhadap penyakit dan panjang usia serta jaminan bahwa doa kita akan dijawab. Allah dalam firman-Nya menjanjikan berkat yang melimpah bagi kita dengan setia dan dengan positif menyambut hukum-Nya, Ia akan menjadikan kita sebagai harta kesayangan, dan menjadikan kita sebagai kepala bukan ekor.

20. HARI SABATAllah berhenti pada hari ketujuh (sabat), Ia memberkatinya dan menyucikannya. Perhentiannya pada hari sabat melambangkan lengkapnya penciptan-Nya sehingga sabat menjadi saksi bagi karya Kristus atas penciptaan dan penebusan dimana Allah telah melembagakannya. Orang Yahudi pada zaman dulu menafsirkan hari sabat dengan larangan-larangan yang menyusahkan bahkan tidak masuk akal, tetapi semasa kehidupan Yesus di muka bumi ini Ia menunjukkan betapa sabat itu harus dijadikan hari sukacita yang dipenuhi dengan perkara-perkara sorgawi. Di akhir zaman ini muncul peraturan yang dibuat oleh manusia yang menentang akan kekudusan dan kemurnian hari sabat menjadi hari lain, bahkan menganggapnya bahwa itu tidak penting. Akan tetapi Allah tetap mengundang kita sebagai umat pilihan-Nya untuk memelihara dan menghindari apapun yang cenderung menghilangkan suasana kesucian dan menjadikannya sebagai hari kesukaan (Yesaya 58:13).

21. PENATALAYANAN“Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu” (1 Kor. 6:19, 20) ayat ini memberitahu kita bahwa tubuh kita harus tetap kudus dan kita adalah sebagai pengelolanya, tidak hanya itu kemampuan, harta dan waktu yang sudah dipercayakan kepada kita adalah hal yang harus kita kelola dengan baik dan benar demi kepujian dan kemuliaan bagi Tuhan. Penatalayanan berhubungan dengan persepuluhan (ujian iman) dan persembahan (ujian kasih). Apakah Tuhan itu miskin sehingga kita harus melakukan ini? (Maleakhi 3:10) Tentu tidak, ini akan melatih tabiat kita supaya tidak cinta akan uang, tidak tamak (Luk 12:15) tapi harus semakin bergantung dan percaya kepada Tuhan.

22. TINGKAH LAKU ORANG KRISTENSebagai pengkiut Kristus tingkah laku kita pun sudah seharusnya memantulkan tabiat-tabiat-Nya yang sudah Ia teladani. Bait suci Roh Kudus tidak hanya jemaat saja melainkan juga kita sebagai individu. Hukum kesehatan adalah juga Hukum Tuhan. Hukum itu tidak sembarangan tapi demi kebaikan kita juga untuk menikmati hidup kita dengan sebaik-baiknya. Segala sesuatu yang merusak haruslah kita jauhi, demikian juga dengan yang bukan berasal dari bapa yaitu keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup. Gaya hidup kita, tingkah laku kita merupakan sambutan kita terhadap keselamatan melalui Yesus Kristus.  Hidup dengan pikiran Kristus, hidup untuk memuji dan memuliakan, hidup menjadi suatu teladan, hidup untuk melayani kiranya menjadi prinsip standar kita sebagai umat Kristen.

23. PERNIKAHAN DAN KELUARGARumah tangga adalah bentuk pemulihan kembali akan citra Allah bagi pria dan wanita. Alkitab menggambarkan pernikahan sebagai tindakan penentuan memisahkan dan menyatukan. Yaitu memutuskan untuk meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan pasangannya. Melalui pernikahan maka pasangan ini terikat dalam sebuah perjanjian, merupakan satu daging dalam keintiman dan kasih sayang yang Alkitabiah serta memiliki tanggung jawab spiritual individu. Tetapi setan mengacaukannya dengan poligami, persundalan, perzinahan, pikiran kotor, perceraian, inses, homoseksualitas. Tuhan memanggil setiap anggota jemaat untuk tetap di dalam lingkaran keluarga yang bersatu, berkukuh untuk mengembalikan dan memulihkan citra Allah yang semula. Dan setiap keluarga yang menerima panggilan Allah ini akan bertumbuh dan memberikan gambaran yang jelas mengenai Allah kepada dunia yang dikacaukan oleh berbagai penyimpangan-penyimpangan.

24. PELAYANAN KRISTUS DI DALAM BAIT SUCI DI SURGABerbeda dengan bait suci yang ada dunia, bait suci di surga Tuhan sendiri yang membuatnya. Setelah Yesus menjadi korban pengganti yang tak bercacat cela atas dosa manusia dan naik ke surga, Ia dilantik menjadi Imam Besar di bait suci itu. Sesuai nubuatan yang terdapat di kitab Daniel tetang 2300 petang dan pagi maka Yesus telah berpindah dari bilik suci ke bilik yang maha suci yang menandakan dimulainya penghakiman bagi setiap manusia. Hal ini menandakan bahwa dunia ini ada di ambang pintu atau di penghujung dunia, setelah waktunya nanti ketika Kristus selesai dengan tugasnya dan keluar dari bilik yang maha suci maka pintu kasihan akan tertutup. Untuk itu bagi kita yang sudah mengetahui pekabaran ini haruslah waspada dan siap sedia akan kedatangan-Nya yang kedua kali.

25. KEDATANGAN KRISTUS YANG KEDUA KALIMerupakan kerinduan bagi umat manusia yang saleh dan setia akan kedatangan-Nya yang kedua kali. Mereka sadar bahwa dunia ini merupakan tempat yang sementara dan surga adalah rumah terakhir yang kekal dimana dukacita tidak ada lagi di dalamnya. Berbagai tanda-tanda akan muncul sebelum kedatangan-Nya dan Alkitab jelas menyatakannya, demikian pula dengan nubuatan di kitab Daniel tentang tanduk kecil sempat luka akan muncul kembali, yaitu kekuasaan kepausan yang merubah hukum Allah, kemunduran agama, bertambahnya orang-orang jahat, revolusi seksual, peperangan dan malapetaka, bencana alam, bala kelaparan. Akan tetapi kembalinya sang Penebus menjadi puncak kemuliaan atas sejarah umat Allah. Marilah kita menjadi sekumpulan orang-orang yang bersorak-sorai dan bersukacita saat kedatangan-Nya nati karena kesetiaan kita yang tidak goyah diantara kerasnya hantaman-hantaman kejahatan yang muncul.

26. KEMATIAN DAN KEBANGKITANDosa yang kita lakukan akan menuntun kepada maut, akan tetapi Allah yang adalah sumber kekekalan itu menjanjikan kehidupan yang baru melalui pendamaian yaitu anak-Nya, Yesus Kristus. Bagi umat-Nya, mati bukanlah pembinasaan untuk selamanya melainkan hanya tidur menunggu kedatangan-Nya yang kedua kali dimana kita akan dibangkitkan bertemu dengan orang-orang yang kita kasihi. Atas dasar ini maka kepercayaan terhadap spiritisme (percaya akan munculnya orang-orang yang kita kasihi yang sudah mati) adalah pembohongan yang dilakukan leh setan. Setan bisa melakukan segalanya tetapi ia tidak bisa membangkitkan orang mati, karena sumber kehidupan itu hanyalah dari Allah. Ada kehidupan dan masa depan yang lebih baik yang Tuhan sudah sediakan bagi kita yang setia, yang percaya serta yang menuruti-Nya sampai kesudahannya.

27. MILENIUM DAN AKHIR DOSAPada bab ini kita dijelaskan mengenai masa millennium atau masa seribu tahun. Diawali dengan kedatangan Yesus yang kedua kali. Orang jahat yang masih hidup akan dibinasakan yang sudah mati tetap di dalam kuburnya. Orang benar yang masih hidup akan diubahkan menjadi manusia yang baru dan yang sudah mati akan dibangkitkan, mereka akan menyongsong kedatangan Tuhan menuju surga, dan mereka bersama dengan Kristus akan memerintah menghakimi orang-orang berdosa, karena pasti ada beberapa kebingungan yaitu mengapa orang yang kita sangka akan masuk ke surga tidak masuk atau sebaliknya yaitu orang yang kita sangka tidak akan masuk surge justru ada di surga. Bumi menjadi sunyi senyap, sehingga pada masa ini Setan merasa dirantai karena ia tidak dapat melakukan aktivitasnya yaitu menggoda manusia. Di akhir masa millennium sorga/Kota Yerusalem Baru itu akan turun ke dunia, orang jahat akan dibangkitkan dan mereka akan menyerang kota itu tetapi pada saat itu turunlah api neraka yang menghanguskan orang jahat bersama setan dan segala unsur dosa di hanguskan.

28. DUNAI BARUSetalah unsur dosa dihilangkan dari bumi ini maka Kota Yerusalem Yang Baru itu akan turun ke bumi. Disinilah rumah kekal bagi orang-orang percaya. Kitab Wahyu mendeskripsikan bagaimana dahsyatnya Kota ini, dimana kita tidak akan merasa letih, tidak ada lagi sakit penyakit, dukacita, air mata, kepribadian buruk, keluarga yang retak dan hubungan yang kacau serta berbagai jenis kejahatan tidak ditemukan. Mental kita diperbaharui dan disana yang kita kejar ialah kehidupan rohani, untuk itu persiapkan diri kita di dunia ini dengan perkara rohani juga. Kemuliaan Allah akan menerangi setiap sudut tempat itu. Semua kenikmatan yang sedang kita rasakan saat ini ialah sementara, namnu Allah ingin kita menyadari bahwa ada kenikmatan yang jauh lebih indah bahkan diluar kuasa pemikiran kita yaitu kehidupan damai kekal bersama-sama dengan Allah disurga.


DAFTAR ISI
DOKTRIN MENGENAI ALLAH
Bab 1 Tuhan Allah
Bab 2 Keallahan
Bab 3 Allah Bapa
Bab 4 Allah Anak
Bab 5 Allah Roh Kudus
DOKTRIN TENTANG MANUSIA
Bab 6 Penciptaan
Bab 7 Sifat dan Keadaan Manusia
DOKTRIN KESELAMATAN
Bab 8 Pertikaian Besar
Bab 9 Hidup, Mati dan Kebangkitan Kristus
Bab 10 Pengalaman Keselamatan
DOKTRIN GEREJA
Bab 11 Bertumbuh dalam Kristus
Bab 12 Gereja atau Jemaat
Bab 13 Umat yang Sisa dan Tugasnya
Bab 14 Kesatuan dalam Tubuh Kristus
Bab 15 Baptisan
Bab 16 Perjamuan Tuhan
Bab 17 Karunia Rohani dan Tugas Pelayanan
Bab 18 Karunia Nubuat
DOKTRIN KEHIDUPAN KRISTEN
Bab 19 Hukum Tuhan Allah
Bab 20 Hari Sabat
Bab 21 Penatalayanan
Bab 22 Tingkah Laku Orang Kristen
Bab 23 Pernikahan dan Keluarga
DOKTRIN MENGENAI  AKHIR ZAMAN
Bab 24 Pelayanan Kristus di Dalam Bait Suci di Surga
Bab 25 Kedatangan Kristus yang Keduakali
Bab 26 Kematian dan Kebangkitan
Bab 27 Milenium dan Akhir Dosa
Bab 28 Dunia Baru

2 comments:

  1. Nama : Samuel Eikhel Anugratha Sitepu
    Jemaat : GMAHK Sidang Ramunia

    samueleikhel@gmail.com

    ReplyDelete
  2. Nama: Rudi Hartono
    Email: rudihartono.sh@gmail.com

    Semoga masih kebagian bukunya. Thanks

    ReplyDelete