Saturday, 21 December 2013

Ayat Resolusi di Penghujung Tahun 2013

2014 hanya tinggal hitungan hari saja. Setiap insan manusia memiliki keinginan untuk kehidupan yang lebih baik dari waktu ke waktu, sehingga merancang resolusi menjadi acuan bagi nya. Tetapi apa landasan resolusi yang kita buat? Setiap orang memiliki kehidupan, karakter, kemampuan yang berbeda-beda sehingga resolusinya juga pasti berbeda, tetapi setiap manusia sama-sama bisa membuatnya menjadi luar biasa.

Flashback satu tahun kehidupan saya ke belakang, banyak kisah, kejadian, pengalaman yang baik, buruk, mengecewakan, membanggakan, menyedihkan, menyenangkan yang saya alami.

Saya kira, setiap orang juga telah melewati hal yang sama, lalu apa yang membuatnya berbeda? Ya! Bagaimana orang tersebut menyikapi kejadian yang datang padanya, entah itu yang menyenangkan atau tidak. Sekali lagi saya tuliskan “menyikapi”.

Memenangkan kompetisi; happy happy, lupa bersyukur, merasa diri hebat, merasa diri jago, sok-sokan. Keingingan gak terwujud; marah-marah, maki-maki orang, nyalahin orang laen malahan ampe nyalahin Tuhan (ckck). Kalo kata acara di televisi; “gue banget”. Lima menit saya mengarahkan pikiran saya kepada sikap saya itu, “oh gosh” miris banget kehidupan saya itu.

Sekalian deh, lewat ini untuk semua sahabat, teman, kawan, kolega, kenalan saya memohon maaf atas segala kata-kata, perbuatan yang tidak senonoh dan tidak berkenan di hati. Satu percakapan yang begitu menyakitkan untuk saya; 

Ini menyakitkan but so damn it true! Permintaan maaf ini tidak akan menghapus ingatan akan kesalahan-kesalahan yang telah saya perbuatan, itu meninggalkan bekas, akan tetapi ini mengajarkan saya untuk lebih sering berpikir sebelum berkata atau bertindak, does it hurting them? Dan mungkin pihak yang paling tersakiti adalah Tuhan Yang Maha Esa, kan Doi pernah bilang kalau kita menyakiti sesama itu sama saja kita menyakiti-Nya. Kalau permohonan maaf ini personal saja.

Kembali ke “menyikapi”. Marah-marah, bersungut-sungut, menyalahkan Tuhan bukan tindakan tepat disaat kita mengalami hal buruk, ayat ini memberitahu kita bagaimana kita seharusnya bertindak, sekaligus ini menjadi ayat resolusi saya di akhir tahun 2013.

Ibrani 12 : 5, 6 Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.

Kejadian-kejadian yang terjadi akibat ulah kita atau bahkan di luar kendali kita menjadi salah satu cara Tuhan mengingatkan kita bahwa mungkin saja yang telah kita lakukan selama ini adalah salah dan membawa kita kepada kesusahan yang lebih parah. Maksud-maksud Tuhan adalah diluar akal kita, tapi satu yang pasti rencana Indah ada dibalik itu semua.

1 comment: