Saturday 30 November 2013

Dua Tipe Manusia



Tipe manusia di dunia ini, berdasarkan responnya terhadap suatu kejadian, dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu proaktif dan reaktif. Tipe ini di perkenalkan dan dipopulerkan oleh Sean Covey dalam bukunya The 7th Habits of Highly Effective Teens.
Tipe Reaktif; mereka yang biasanya menyalahkan, menjadikan segalanya terlaksana dan mereka yang merasa dirinya menjadi korban.
Tipe Proaktif; mereka yang bertanggung jawab atas hidupnya
--
Covey mengibaratkan sikap reaktif bagai sekaleng soda, kehidupan mengocoknya sedikit saja, maka tekanannya menumpuk dan tiba-tiba mereka meledak. Mereka membuat pilihan-pihannya menurut dorongan hati.
          “Hei goblok! Minggir!”

Sedangkan sikap proaktif adalah ibarat sebotol air, dikocok seperti apapun, di buka tutupnya, takkan terjadi apa-apa, takkan terdengar suara mendesis, takkan ada tekanan melainkan tetap tenang dan terkendali. Orang-orang denga sikap proaktif membuat pilihan-pilihannya menurut nilai-nilai (value).
          “Aku takkan membiarkan orang itu membuatku marah dan merusak hariku”

--

Berikut ini ada 2 contoh kasus dan masing-masing respon yang muncul dari tipe reaktif dan proaktif:

Kasus 1
Suatu kali kamu mendengar sahabat dekatmu menjelek-jelekkan kamu di depan teman-temamnu yang lain. Ia tidak tahu kalau kamu mendengar percakapannya. Padahal baru lima menit yang lalu, ia berbicara manis-manis di depan mu. Kamu merasa tersinggung dan dikhianati.
Pilihan sikap reaktif
Pilihan sikap proaktif
  •          Labrak dia, lalu pukil dia
  •           Depresi berat
  •           Anggap dia pembohong bermuka dua dan jagan mau ajak omong lagi selama dua bulan
  •           Balas jelek-jelekkan dia
  •           Maafkan dia
  •         Ajak bicara baik-baik
  •           Jangan digubris dan beri dia kesempatan. Sadarlah bahwa dia punya kelemahan seperti kamu dan bahwa sesekali kamupun ngomongin dia tanpa bermaksud buruk

Kasus 2
Sudah satu tahun kamu bekerja di took, dan selama ini kamu sangat setia dan dapat diandalkan. Tiga bulan yang lalu masuk karyawan baru. Baru-baru ini ia diberikan giliran jaga Sabtu sore, yang kamu nanti-natikan.

Pilihan rekatif
Pilihan proaktif
  •           Habiskan separuh waktumu dengan mengeluh kepada semua orang termasuk anjingnya, tentang keputusan yang tidak adil itu
  •           Amat-amati setiap karyawan baru dan cari kelemahannya
  •           Yakinlah bahwa atasanmu sentiment sama kamu
  •           Malas-malasan kalau sedang giliran jaga.
  •           Bicara sama atasanmu, mengapa karyawan baru itu yang mendapatkan giliran jaga yang lebih baik
  •           Tetap menjadi karyawan pekerja keras
  •           Belajar untuk meningkatkan prestasi
  •           Kalau kamu yakin jalanmu buntu, cari pekerjaan lain

Jika kita bersikap reaktif sama saja seperti kita memberikan alat control hidup kita kepada orang lain sambil mengatakan; “nih silahkan kamu gonta-ganti suasana hatiku sesukamu”. Sebaliknya sikap proaktif meletakkan alat control nya di tangannya sendiri. Maka kita bebas memilih saluran mana yang kita inginkan.

Perbedaan bahasa

Reaktif
Proaktif
          Saya coba deh
          Akan kukerjakan
          Saya memang begitu kok
          Seharusnya saya bisa lebih baik dari pada itu
          Saya tidak bisa berbuat apa-apa
          Ayo kita pelajari keungkinan-kemungkinannya
          Saya terpaksa
          Saya memilihnya
          Saya tidak bisa
          Pasti ada jalan
          Kamu merusak hari saya
          Takkan kubiarkan suasana hatimu yang jelek itu menular kepada saya

Ciri-ciri orang yang;

Reaktif
Proaktif
  •           Mudah tersinggung
  •           Cenderung menyalahkan orang lain
  •          Cepat marah dan mengucapkan kata-kata yang belakangan mereka sesali
  •           Cenderung merengek dan mengeluh
  •           Menunggu segalanya terjadi kepada mereka
  •           Berubah hanya kalau perlu
  •           Tidak mudah tersinggung
  •           Bertanggung jawab atas pilihan-pilihannya sendiri
  •           Berpikir sebelum bertindak          Cepat pulih kalau terjadi sesuatu yang buruk
  •           Selalu mencari jalan untuk menjadikan segalanya terlaksana
  •           Fokus pada hal-hal yang bisa mereka ubah dan tidak menguatirkan hal-hal yang tidak bisa diubah


Bloggers, saya memiliki teman kuliah yang memiliki sikap reaktif ini. Sebut saja namanya Joko. Setiap si Joko ini lupa mengerjakan pr, merasa mendapat soal ujian yang susah, nilai ujian yang buruk ia selalu menyalahkan dosen dan kami teman-temannya. Ia bilang; “ah dosennya gila nih ngasih soal, harusnya dia tau dong kemampuan mahasiswanya”. “hari ini ujian? Ah gimana sih lug a ngasih tau gua?”. “coba pengawasnya baik pasti gua bisa dapet nilai bagus”. Terkadang mendengar setiap keluahan dan kata-katanya yang selalu menyalahkan orang lain membuat saya jengkel tetapi jangan sampai kita ikut menjadi orang yang bersikap reaktif. Tetap tenang tetap dingin dan under control baik sebotol air.

No comments:

Post a Comment