Thursday 26 September 2013

Pondok Bambu - Pondok Gede - Cakung ; Mengendarai Motor Gigi 3 Non Stop

sudah ada yang pernah mengendarai sepeda motor dengan jarak tempuh lebih dari 5km tanpa menaikkan dan menurunkan gigi? di gigi 3 pula?

Jumat, 20 September 2013, kira-kira pukul 8, saya yang baru datang dari bandung (tempat saya kuliah), tiba dirumah (Pulo Gebang, Cakung, JakTim) berencana jemput ibu saya yang sedang berada di rumah abang pertama (Pondok Gede) menggunakan sepeda motor.

Sebelum berangkat saya memutuskan untuk berdoa terlebih dulu. Sambil bersenandung saya mengendari motor dengan rileks dan santai tanpa ada tekanan dari pihak manapun.
Rute perjalanan yang saya ambil mengikuti arah metromini 52 (kp.melayu-st.cakung) tapi di daerah pondok bambu, metromini akan ambil jalur kiri naik fly over ke arah kp.melayu, sedangkan saya masuk ambil jalur kiri menuju ke arah pangkalan jati.
Nah disinilah kejadian yang membuat saya berpikir sampai sekarang "kenapa bisa terjadi ya?".

Motor yang saya kendarai adalah Honda Supra, ga jadul-jadul amat kan ya, tapi karna sudah 3 tahunan di genjot jadi body nya tidak mulus lagi. Memasuki jalur kiri saya merasakan ada yang jatuh ke kaki saya, pada saat itu saya pakai sendal jepit. Tanpa pikir panjang saya liat ke bawah, dan tiba-tiba..... sreeeeeettttpranggumprangbukgedebukbretbreet.... badan saya sudah terlontar ke selokan yang di pinggir jalannya, tapi beruntung selokan itu kering. Saya dapat merasakan betul wajah saya mengarah ke dinding selokan tapi untung lagi saya mengenakan helm dan menguncinya, jada wajah saya tidak mengalami luka yang berarti.

Seinget saya, sebelum saya melihat ke bawah jarak motor yang kendarai pada saat itu dengan trotoar masih jauh, tapi tidak lama saya lihat ke bawah, ternyata sudah kena ke trotoar, saya benar-benar tidak paham kenapa bisa begitu, biasanya juga saya sering liat ke bawah saat berkendara tapi tidak pernah melenceng sampe kena trotoar, yaa tapi seperti kebiasan orang Indonesia; untung; masih untung lukanya ga terlalu parah dan yang paling penting tidak dilindes kendaraan lain.

Di belakang ada satu motor, yang mungkin dari kejauhan sudah melihat saya terbang dari motor dan masuk ke selokan, seorang bapak yang berbaik hati menolong dan bertanya: "waduh pak lagi banyak pikiran ya", haha entah kenapa saya ingin tertawa mendengar dia bertanya seperti itu, tapi mungkin wajar dia nanya begitu karna saya mengalami kecelakaan tunggal. Ternyata disekitar tempat itu ada 3 orang lain yang kebetulan sedang duduk-duduk dan mereka membantu saya.

Pendek cerita, setelah kondisi mental saya mulai membaik pasca masuk ke selokan, saya dengan dibantu 2 orang lain melihat kondisi motor saya, pijakan kaki naik ke atas menjepit tuas pemindah gigi, terakhir posisi ada di gigi 3, dicoba untuk menaikkan dan menurunkan gigi ternyata tidak bisa. Dan jadilah dari tempat kejadian perkara sampai ke Pondok Gede ke tempat ibu saya berada mengendarai motor pada posisi gigi 3. Bisa dibayangkan betapa beratnya gigi 3 apalagi dalam posisi berhenti dan mau jalan.

Akhirnya sampailah saya di tempat ibu saya berada, tidak lama saya dan ibu memutuskan untuk langsung kembali ke rumah. Ukuran badan ibu saya tidak langsing, tahu PRETTY ASMARA??  tidak tidak tidak, ukuran body ibu saya tidak sampai segitu, ya layaknya  ukuran ibu-ibu pada umumnyalah.
Dan sekali lagi kalian bisa bayangkan motor di posisi gigi 3, dari posisi berhenti, saya coba tarik gas, hasilnya adalah motor sama sekali tidak narik untuk jalan. Ya terpaksalah harus di gowes gowes dengan kaki. Lampu merah pertigaan, perempatan, polisi tidur adalah masa-masa yang sulit sepanjang perjalanan dari Pondok Gede menuju Cakung, Pulo Gebang. Tidak sedikit yang klakson sewaktu motor saya mencoba jalan dari posisi berhenti.

Tapi pada akhirnya setelah beberapa jam perjalanan menggunakan gigi 3 saya sampai di rumah tercinta.
Jadi kalo ada yang bilang sama kalian tidak mungkin ada orang yang bepergian menggunakan sepeda motor tanpa menaikkan dan menurunkan gigi, itu salah besar, saya baru saja melakukannya hehe.

Tips berkendara sepeda motor: Jangan pernah melupakan untuk tidak menggunaka helm. Jangan pernah memakai sendal jepit. Seandainya saja malam itu saya tidak memakai sendal jepit, saya pasti tidak akan merasakan sesuatu jatuh ke kaki, dan tidak perlu melihat ke bawah. tapi ya apa yang terjadi terjadilah biarkan masa lalu menjadi guru yang baik.

luka badan bagian kiri (tangan)

No comments:

Post a Comment