Friday 27 September 2013

Mengikut Tuhan Belum Tentu Hidup Aman, Damai dan Sejahtera

"Kalau kita bergantung sepenuhnya kepada Tuhan maka hidup kita akan damai, aman, tentram dan sejahtera"
Salah besar, sekali lagi saya bilang salah besar. Kenapa begitu?


(Baca postingan saya Pondok Bambu - Pondok Gede - Cakung ; Mengendarai Motor Gigi 3 Non Stop)
Pada waktu saya mengalami kejadian itu, saya sudah berdoa meminta pertolongan Tuhan supaya bisa sampai dengan selamat, sepanjang perjalanan saya juga menyanyi lagu-lagu religi, pada saat itu saya dapat merasakan saya berkendara dalam kondisi yang baik, rileks dan santai tapi ternyata...

Setalah kejadian itu saya mulai berpikir kenapa bisa terjadi seperti itu ya? Apakah Tuhan tidak melindungi saya? Tetapi atas kejadian tersebut tidak terbesit sedikitpun di benak saya bahwa Tuhan itu tidak ada dan tidak mendengar doa saya. (Baca posting saya Saya Percaya Tuhan itu Ada)

Saya mulai mengingat kisah-kisah dalam sejarah. Ayub; dia adalah orang yang percaya dan bergantung kepada Tuhan, tapi apa yang terjadi? Setan meminta izin kepada Tuhan untuk mencobai Ayub dan Tuhan menginjinkannya karna Tuhan tau bahwa Ayub akan tetap setia kepada Tuhan.

Bayangkan saja Ayub yang adalah orang terkaya di daerahnya dan pada zamannya tetapi semuanya hilang, hartanya, anak-anaknya, bahkan istrinya pun meninggalkan dia dan menyuruhnya untuk meninggalkan Tuhannya, tidak sampai disitu badannya mengalami penyakit kulit yang begitu menjijikkan sampai menimbulkan bau yang busuk.

Tetapi Ayub tetap setia kepada Tuhan, ia percaya bahwa apa yang ia miliki adalah sepenuhnya pemberian Tuhan yang mana Tuhan juga berhak untuk mengambilnya kembali. 

Setan lelah karna tidak berhasil mencobai Ayub, tapi akhirnya Tuhan mengembalikkan kondisi Ayub bahkan Tuhan memberikannya kekayaan yang dua kali lipat karena kesetiaan Ayub.

Kisah lainnya yang saya ingat-ingat adalah kisah Musa, Musa memimpin bangsa Israel untuk keluar dari Mesir memasuki tanah Kanaan, tapi setelah bertahun-tahun, Musa tidak sampai, ia meninggal sebelum ia sampai  tanah Kanaan. 

Jika saya menjadi Musa sudah pasti saya marah karna setelah bertahun-tahun menuju tanah Kanaan tapi saya tidak sampai kesana. Tapi apa kehendak Tuhan untuk Musa? Ya Musa masuk ke Surga, tempat yang sudah pasti jauh lebih indah lebih nyaman dibanding Kanaan.

Kehendak Tuhan adalah yang terbaik, untuk pengalaman saya yang diatas saya mengerti dan saya meyakinkan diri saya bahwa Tuhan punya rencana yang indah dibalik itu semua.
  

No comments:

Post a Comment