Saya percaya bahwa Tuhan itu ada. Saya percaya Dia yang
menciptakan saya. Bagaimana mungkin semua yang ada di dunia ini terjadi begitu
saja, terjadi secara kebetulan.
Bagaimana mungkin teori-teori tentang terjadinya sesuatu (seperti
manusia awalnya adalah kera, kemudian bumi ini terjadi karena suatu ledakan
besar) itu ada? Ah rasanya terori-teori itu lebih tidak masuk akal saya.
Tapi yang menjadi pertanyaan saya adalah sebetulnya dari mana
Tuhan itu datang? Dari mana Dia berasal? Apakah Dia tiba-tiba saja ada? Saya
tidak percaya akan sesuatu yang “tiba-tiba saja ada”
---
Yang saya ketahui adalah bahwa Tuhan itu adalah yang awal dan yang
akhir (Alfa & Omega). Kepercayaan yang saya anut mengajarkan untuk tidak
memikirkan/memusingkan hal yang diluar kemampuan saya.
Saya kira itu cukup masuk akal, Ya Tuhan itu maha besar sedangkan
saya kecil. Bayak batasan-batasan hal yang dapat dan tidak dapat saya lakukan,
bahkan saya tidak bisa menembus ruang dan waktu.
---
Kepercayaan yang saya anut menyarankan untuk menuruti perintah
Tuhan. Katanya Dia sudah menyiapkan sutau tempat dimana tidak ada rasa sakit,
rasa kecewa, diskriminasi, tapi tempat itu dipenuhi dengan sukacita, kebahagiaan,
tanpa penyakit, tanpa dukacita, tanpa kejahatan, tanpa kematian, tanpa rasa
benci dan membenci. Mereka bilang nama tempat itu adalah Surga.
---
Bagaimana bisa saya percaya itu seua?
Entahlah…
Kata hati saya menyuruh untuk mempercayai itu. Lagipula sepertinya
Tuhan itu makhluk yang baik. Dia suka akan hal yang indah, manis, mulia. Kata
orang, Dia tidak suka kejahatan, kebohongan, pembunuhan, perzinahan.
Oh pantas saja Surga yang Dia janjikan dan siapkan itu berisi
tentang keindahan. Mungkin itu yang membuat kata hati menyuruh saya untuk
percaya dan memilih Dia.
---
Seringkali rasa ragu itu muncul. Dikala saya berdoa, tiba-tiba
saja pemikiran ini muncul; “apakah Dia itu mendengar doa saya?” saya mengucapkannya
dalam hati, tanpa suara, tanpa mulut yang komat-kamit. “Apakah Dia dengar?”
---
“Dia maha besar sedangkan saya kecil”. Pekerjaan Dia pasti tak terselami oleh pikiranku yang kecil ini.
Dia pasti punya cara hebat untuk mendengar doa yang diucapkan dalam hati dan
doa-doa manusia-manusia lain yang banyak jumlahnya, bahkan sewaktu manusia
berdoa disaat yang bersamaan.
Bandung, 11 Juli 2013
“Dia maha besar sedangkan saya kecil”,banyak yg bilang Tuhan itu besar, dan ada juga yg bilang Tuhan itu kecil, pertanyaan saya : Sebenarnya Tuhan itu besar atau kecil sih?
ReplyDeletesudah pasti Tuhan itu besar, Dia Maha Besar gan
Delete